Peningkatan Kemampuan Bahasa Anak Menggunakan Media Boneka Tangan Di PAUD Kasiah Bundo Padang Selatan
DOI:
https://doi.org/10.24036/jfe.v3i2.97Keywords:
Kemampuan bahasa, Boneka tanganAbstract
Berdasarkan permasalahan yang peneliti temukan peneliti melihat ada beberapa permasalahan yang peneliti temukan yaitu, kemampuan bahasa eksperesif anak yang masih kurang dalam menggunakan media boneka tangan, anak kurang tertarik karena metode yang digunakan kurang menarik, dan sebagian anak tidak bisa mengungkapkan kalimat kepada guru dan teman. Hal tersebut dapat dilihat dari tidak beraninya anak untuk bertanya dan cenderung hanya duduk pasif dan diam saja saat proses pembelajaran di dalam kelas. Kemudian peneliti melihat kurangnya media yang tersedia di sekolah tersebut, dan media yang sudah adapun tidak di fasilitasi untuk anak dengan baik, akibatnya anak kurang tertarik dalam pembelajaran, sehingga anak tidak mampu mendorong anak untuk berbicara.Penelitian ini memakai metode tindakan kelas. Subjek penelitian ini yaitu peserta didik yang berada di paud kasiah bundo padang selatan yang berjumlah 10 orang anak. Pengumpulan data penelitian melalui pengamatan kepada objek yang diteliti. Penelitian tindakan kelas ini mempunyai campuran data kuantitatif dan kualitatif.Hasil observasi pada siklus I didapat kemampuan anak dalam mengungkapkan kata masih ada yang tergolong kategori baik, yang dibuktikan pada nilai rata-rata siklus I yang menyentuh 62%. Dalam siklus I masih ada beberapa anak yang belum mampu menjalankan indikator penilaian dengan baik alhasil bisa dinyatakan pembelajaran yang dijalankan di siklus I belum mampu untuk mengembangkan kemampuan anak dalam berbahasa. Nilai persentase rata-rata anak sudah termasuk dalam kategori baik dan mencapai target. Sementara itu, pada siklus II kegiatan pembelajaran yang dilakukan terjadi peningkatan yang signifikan di bandingkan terhadap siklus I. Anak-anak sudah mulai beradaptasi dan terbiasa dalam kegiatan bercerita memakai boneka tangan yang diterapkan oleh guru. Sesuai dengan hasil observasi dalam siklus II nilai rata-rata diperoleh yaitu 83%. Hal ini didapat pada persentase rata-rata dari siklus II dengan pencapaian kriteria keberhasilan penelitian sebesar 75%.
References
Creswell, J. W, Research design: pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed, (Yogyakarta: PT
Pustaka Pelajar,2010), h.94
Creswell, J. W, Research design: pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed, (Yogyakarta: PT
Pustaka Pelajar,2010), h.94
Dhieni, Nurbiana dkk. 2015. Metode Pengembangan Bahasa. Tanggerang Selatan: Universitas
Terbuka
Edi Riadi, Metode Statistik Parametrik & Nonparametrik, (Tangerang: Pustaka Mandiri, 2014), h,
Kualitatif, dan kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta
Madyawati, Lilis. 2016. Strategi Pengembangan Bahasa pada Anak.Jakarta:
Mansur. 2011. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
(Yogyakarta:Kementrian Pendidikan Nasional, 2010),hlm. 109
Nurbiana,dkk, metode Pengembangan Bahasa, (Jakarra: Universitas Terbuka 2008),hlm.1.10
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 146 Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan
Anak Usia Dini Tahun 2014
Peraturan Mentri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 137 tentang Standar Nasional Pendidikan
Anak Usia Dini tahun 2014
PERMENDIKBUD tahun 2014 no 146
Prenadamedia
Safitri, Annisa Rahmi. 2015. Pengaruh Penggunaan Boneka Tangan Terhadap Keterampilan
Bercerita SiswaKelas II SDN KERET KREMBUNG SIDUARJO. JPGSD. Vol 03:1-10
Sugioyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Prillishyntia Prillishyntia, Rakimahwati Rakimahwati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.